Tuesday 23 April 2013

Fans

Dua minggu yang lalu, gue berkunjung ke rumah salah satu musisi idola. Kedatangan gue bertujuan untuk berguru dan bikin bumper buat siaran mata kuliah produksi siaran radio (PSR) gue.

Tenang, gue bukannya mau pamer abis dari rumah si musisi idola dan dibikinin bumper buat siaran PSR. Gue terlalu rendah hati untuk melakukan itu. Mihihihi~

Yang sesungguhnya mau gue ceritain adalah tentang loyalitas fans sebuah band atau musisi.

Jadi di mobil si musisi idola, dalam perjalanan menuju stasiun, kita sempet ngobrolin tentang fans-fans Clubeighties yang pada ngilang sejak Desta dan Vincent cabut di tahun 2010. Bahkan ternyata, fans Clubeighties angkatan awal-awal udah pada ngilang duluan sejak era lagu Dari Hati. Kata si musisi idola, yang selanjutnya akan gue sebut "om", asal mula lagu Dari Hati adalah ketika dia berpikir untuk bikin lagu slow yang everlasting. Kebetulan sebelom ngomongin tentang Dari Hati, radio di mobilnya muterin lagu slow yang muncul di angkatan dia tapi gue juga tau itu lagu. Gue lupa judul lagunya apa. Kayaknya yang nyanyi Richard Marx deh. Dan hipotesis si om adalah para fans itu ngilang karena menurut mereka Dari Hati itu gag 80an. Gag sesuai harapan mereka lah. Padahal lagu-lagu slow luar di tahun 80an juga kan bagus-bagus dan jadi lintas generasi saking bagusnya.

Kasus (cailah kasus) lagu Dari Hati itu mengingatkan gue pada lagu-lagunya MIKA setelah album kedua. Berati album ketiga yah. Hehehe...

Sebelum The Origin Of Love (TOOL) muncul, MIKA kan ngeluarin Elle Me Dit. Di awal kemunculannya, banyak fansnya MIKA yang bete karena Elle Me Dit gag kayak lagu-lagu MIKA sebelumnya. Itu lagu rilis Juni 2011. Tapi semakin mengarah ke akhir tahun 2011, makin banyak yang akhirnya 'menerima' itu Elle Me Dit. Malah jadi banyak yang suka pun.

Elle Me Dit berulang pada lagu Celebrate. Dirilis beberapa bulan sebelum TOOL rilis. Wuh! Dicela-cela juga tuh sama beberapa fans MIKA yang ababil. Kata mereka musiknya terlalu elektronik lah, gag MIKA banget lah. Heeeiii... Emang situ mentor MIKA dalam bikin lagu apah hah? #GagSantey

Sama seperti Elle Me Dit, setelah beberapa lama itu lagu Celebrate beredar, beberapa MFC yang nyela-nyela itu akhirnya jadi suka juga sama itu lagu. Hhh, labil memang labil.

Oia, gue baru keingetan ada lagu MIKA yang dinyanyiin pas dia ngadain konser sebelum TOOL rilis. Judulnya Blame It On The Weather (BIOTW). Agak mirip yes sama lagu Blame It On The Girl di album kedua. Tapi tune dan temanya beda jauh banget. Eh dicela-cela juga dong. Dibilang MIKA gag kreatip lah bikin judul lagu. Huft~ --"

Itu lagu enak. Gue punya versi mp3 yang di convert dari video konsernya. Di video konsernya, itu lagu dinyanyiin sacara duet bareng Ida Falkland, sahabatnya MIKA. Gue suka lagunya tapi yang bikin itu lagu berasa "ganggu" adalah suaranya Ida yang opera banget. Gag harmonis kalo dipaduin sama MIKA. Setelah denger versi konsernya, gue ngarep banget BIOTW masup di track list TOOL. Tapi mungkin ketidaksukaan beberapa MFC akan lagu itu terdengar oleh MIKA. Itu lagu gag masup di track list internasional. Dia ada di CD kedua versi Prancis dari TOOL. Dan lagunya pun jadi berbahasa Prancis. Judulnya L'Amour Dans Le Mauvias Temps (Love In Bad Weather).

Inti dari tulisan gue ini adalah cuma buang unek-unek tentang fans yang banyak nuntut ke idolanya. Kayak ada yang suruh Clubeighties musiknya gini, MIKA harus terdengar gitu, atau siapa harus terdengar gimana. Heeeiii... Itu kan idola lo. Menurut gue, mengidolakan seseorang itu seperti mencintai pacar. Lo harus terima apapun yang terjadi selama perjalanan karir idola lo. Kalo ngaco di album ketiga kayak Clubeighties misalnya, ya terima lah. Mungkin mereka pada mau bereksperimen. Toh mereka yang berkarya, lo semua sebagai fans tinggal nikmatin. Kalo sound MIKA jadi lebih bayak rasa elektroniknya, ya suka-suka dia lah ya bok. Mungkin karena doi udah lebih dewasa dari 2 album sebelumnya, hobinya jadi suka ke disko dan itu berpengaruh pada musik yang dia bikin. Entar kan kalo seorang musisi bikin karya yang 'warna' nya gitu-gitu aja, pada bosen tuh fans nya. Salah lagi kan. Bereksperimen dikit, salah juga. Aneh deh sama fans-fans yang kayak begono. --"

Kalo menurut si om, setelah gue cerita kalo ada beberapa lagu MIKA yang dicela-cela karena gag kayak lagu-lagu di 2 album pertama, kritik perlu buat musisi. Berati para fans itu gag menerima mentah-mentah apa yang dibikin si idola. Tapi yang namanya kritik itu kan pasti ada masukan. Gag sekedar kritik, ini jelek, itu jelek aja kan ya. Kritik itu beda sama celaan loh bok. Dan yang gue liat dari beberapa MFC, mereka cuma nyela lagu MIKA tanpa discuss sama MFC lain yang pro sama lagu-lagu yang udah gue sebutin di atas.

Untung gue bukan musisi. Hahahaha....

Yasudah, tulisan gue akan jadi ngalor ngidul gag jelas kalo dilanjutin. Jadi kesimpulannya, sebelum lo bisa bikin karya yang lebih keren dari idola lo, entah idola lo itu musisi, movie maker, atau seniman apapun, gag usah banyak protes. Suka dengerin, gag suka, kasih kritik dan saran atau diskusiin sama fans lain yang suka sama karya yang lo gag suka.

2 comments: