Wednesday 27 January 2016

No Place in Heaven (Part 2)

Seperti yang sudah gue tuliskan di bagian pertama postingan dengan judul senada, gue bakal me-review dan bercerita tentang lagu-lagu di album terbarunya MIKA yang berjudul No Place in Heaven (NPIH). Album ini udah dirilis sejak 15 Juni 2015 lalu dan udah ada repackage edition dari si album ini yang nongol di pertengahan November kalo gag salah.
No Place in Heaven
No Place in Heaven Repackage

Buat gue, mending terlambat daripada gag sama sekali. Maka, meski udah bulan ke-7 setelah album ini rilis, gue masih bersemangat untuk bikin review-nya. Mumpung udah gag gawe dan kuliah pun lagi libur yekan. Gue gag mau terjadi lagi macem album The Origin of Love yang batal gue review dan gue bedah lirik lagunya  karena guenya sibuk sendiri sama kuliah dan kegiatan organisasi saat itu.

Perlu dicatat untuk diingat, gue itu anaknya harafiah banget. Gag begitu jago nangkep 'kode' atau makna dari kata-kata. Buat viewers lama, pasti udah paham soal ini. Ehe...

Tanpa basa-basi terlalu lama, marik mulai baca review lagu-lagu di album No Place In Heaven.

Ini trek pertama dari NPIH. Gue denger lagu ini pertama kali tentu lewat video klip yang keluar di bulan April. Gue sempet review-in video klip sekaligus isi lagunya di postingan ini. Tapi karena gue lagi gabut, akan gue ulang lagi di mari.

Video klip Talk About You keluar setelah video klip Last Party. Di Last Party sesungguhnya gue belom bisa meraba musik kayak gimana yang bakal disajikan MIKA di NPIH. Begitu video klip Talk About You keluar, akhirnya sedikit banyak gue sanggup memahami kalau MIKA akhirnya kembali ke jalan yang benar. Kenapa?

Seperti yang para fans MIKA ketahui, MIKA sempat 'kehilangan jati diri' di album TOOL. Di mana album itu MIKA menyuguhkan lagu-lagu yang lebih terdengar elektronik. Menurut gue, terlalu banyak autotune pada lagu-lagu di album tersebut. Karena gue kebetulan fans garis keras QUEEN, bisa gue bilang kalo TOOL adalah Hot Space versi MIKA. Kedua album itu menurut gue semacam eksperimen dari sang musisi. Dan eksperimennya menghasilkan kesan ngaco buat para fans karena warnanya jomplang banget sama yang biasa digawein oleh MIKA dan QUEEN.

Lagu ini membuat gue percaya kalo MIKA udah gag ngaco lagi. Bisa diliat dari video klip juga musiknya. Pada musiknya kembali terdapat dentingan piano yang menjadi ciri khas lakik Lebanon kesayangan gue ini. Memang pas gue nonton video klip-nya gue belom tau sama sekali lagu-lagu lain. Tapi dengan Talk About You, gue semacam diberi jaminan kalo lagu-lagu lain di NPIH warnanya gag akan jauh-jauh dari Life in Cartoon Motion dan The Boy Who Knew Too Much.

Lirik di lagu ini masih terasa mabok cinta kayak di TOOL. Tapi udah gag sedangdut Origin of Love menurut gue. Lagu ini memberi gambaran yang mungkin dialami oleh orang-orang yang lagi gembira ria dan sayang-sayangnya sama pasangan mereka. Bawaannya jadi pengin ngomongin tentang si dia mulu gitu. Bahkan ke orang asing hingga membuat mereka jadi bencik sama lo. Tapi hal itu gag bikin berkecil hati karena lo tau kalo suatu hari para haters juga bakal ngerasain yang lo rasain.

Di verse kedua, MIKA mengatakan kalo lo dan pasangan memang hanya orang-orang kebanyakan yang sedang jatuh cinta. Jatuh cinta kalo menurut MIKA adalah sesuatu yang supernatural dan sebuah kekuatan yang berasal dari atas. Atas di sini bisa dimaknai apa aja yang menurut lo dan lo enak dah. Kalo buat gue, cinta yang terjadi adalah kekuatan supernatural dari Tuhan. Udah gitu, beberapa orang ada yang bilang lo gila dan ada juga yang coba bikin lo diem. Padahal mah mana bisa kan lo dokem-dokem bae pas lagi deeply in love sama seseorang. Minimal lo emang bakal ngomongin orang itu terus. Tapi di baris terakhir MIKA bilang, "If I am crazy, that's what you made me!". Kalo pun emang gue gila, itu elo yang bikin gue gila, sayang!

Verse pertama setelah chorus, MIKA menggambarkan kalo mencintai si dia itu bagai jalan-jalan di hutan dan semua hal di hidup jadi berbalik akibat hadirnya sang kesayangan. Di sini juga MIKA bilang kalo mencintai si dia itu suatu hal yang gag dipersiapkan. Meski begitu, hal tersebut gag bikin takut walau baru permulaan doangan.

Risiko yang mungkin terjadi dalam menjalani kisah bersama yang disayang tetep keukeuh mau dijalani meski ada kemungkinan bisa terbunuh gegara beginian doang. Tapi itu lebih baik daripada para orang-orang normal yang gag pernah ngerasa semabok dan sesayang ini sama seseorang yang spesial dalam hidup.

Menurut gue, lagu ini sama-sama menghadirkan kesan mabok cinta kek Origin of Love. Tapi, Talk About You menampilkannya dengan cara yang lebih cool. Kalo di Origin of Love mabok cintanya sampe maboook banget dan orang-orang ngeh elo mabok. Di Talk About You, meski dengan judul dan bedahan gue di atas begitu, lebih kek lo emang mabok banget tapi gag keliatan kalo lo mabok. Entah kenapa begitu tapi itulah rasa dan pesan yang gue tangkap.

Pas pertama liat judul lagu ini dan dengerin preview-nya di iTunes, gue pikir ini lagu tentang curhatan orang yang punya pacar banyak mau. Namun setelah pertama kali  gue denger lagunya secara lengkap barengan Veinal, gue pun mengubah pandangan gue terhadap lagu ini. "Ooh ternyata tentang binik yang pengin punya putra lagi," begitu pikir gue.

Tapi setelah saat itu juga gue cari liriknya dan menelaah bersama kata-kata di dalam liriknya, ternyata lagu ini bercerita tentang anak lakik yang disuru buruan married oleh ibunya. Terlihat dari lirik, "It's another simple solution/for my mother's delusion".

Abis itu, gue dan Veinal langsung histeris heboh mengatakan, "CIYEEE YANG DISURUH BURUAN MARRIEEEDDD," ke MIKA. Kenapa? Karena menurut penerawangan ilmu sotoy kami, tergambar kalo si emak yang ada di lagu ini adalah nyokapnya MIKA terlihat dari lirik berikut: Get her some adorable pictures done/For her mother in Lebanon.

Memang gag bisa dipastikan kalo ini beneran lagu curhatan MIKA sih. Tapi sebagai fans, boleh dong berteori. xD

Dari lagu ini tergambar kalo si lakik yang diceritain terpaksa married sama cewek pilihan nyokapnya. Padahal si lakik beloman mau married pun. Si cowok tahu hatinya dalam bahaya dan pernikahan yang dilakukan bagai bikin kontrak sama iblis. Tapi si nyokapnya tetep keukeuh pen liat putranya married sama cewek pilihannya. Rasa hati tersiksa dengan mantap!

Dia suka sama si cewek, dia cuma gag suka dipaksa aja. Ampe dia bilang kalo si cewek bisa ambil rumahnya ketika si lakik mo ninggalin istrinya. Menurut si lakik, si nyokap sebenernya menginginkan putra lain karena dirinya gag bisa memenuhi keinginan sang nyokap.

Musik dari lagu ini sungguh asik bakal jogedan. Ceria bagai tanpa beban. Namun seperti kembali jati diri asal, MIKA menggunakan musik ceria buat joged hore untuk membalut kesedihan dan/atau tragedi yang terdapat pada lirik lagunya. Seperti yang pernah dilakukannya dulu pada lagu Rain. Bangkek emang ini si ganteng~ U,u

Lagu ini udah pernah gue review barengan video klipnya. Singkatnya, lagu ini merupakan penghormatan MIKA buat Freddie Mercury. Lagu ini memang dalem maknanya, tapi lebih dalem lagi kalo lo seenggaknya ngikutin kisahnya Eyang Freddie Mercury di tahun-tahun terakhir hidupnya. Gue rasa, kalo lo cuma sayang MIKA tanpa ngikutin QUEEN kayak gue, lo bakal merasa missing something dari lirik di lagu ini. Gue aja baru ngeh lagi isi lagu ini setelah kemaren sempet nonton dokumenternya QUEEN yang berjudul 'Days of Our Lives'.

Gue saranin, coba deh lo tonton dokumenter yang gue sebutin di atas. Terus lo resapi dengan lirik di verse kedua lagu ini. Gue sebagai penyayang Eyang Freddie merasa perih pas baca ulang itu lirik setelah nonton dokumenter tersebut. :'(

Seperti yang udah pernah gue tulis sebelumnya, lagu ini udah di-approve sama Opa Brian May. Sebelum sowan ke gitaris keriting heboh tersebut, MIKA sempet jiper karena menurutnya lagu yang berdasarkan kehidupan Eyang Freddie Mercury ini terlalu tabu untuk dipublish. Tapi ternyata Opa Brian sukak. Maka hadirlah lagu ini menjadi trek ketiga di NPIH.

Dari segi musik, lagu ini sungguh sangat simpel. Dimulai dengan dentingan piano sebagai intro yang terus berlanjut sampe MIKA nyanyiin verse kedua. Begitu masuk chorus kedua ampe sebelum penutup, baru deh suaranya rame. Rasanya bagai di orkestra gitu. Ada suara biola, dentuman entah timpani atau drum gue gag peduli tapi dug-dag-dug nya terasa enak banget didenger, dan satu suara yang gue gag tau berasal dari alat musik apa.

Meski jadi rame, ini termasuk lagu yang menurut gue megah dengan cara sederhana. Lebih simple daripada musik di lagu I See You. Gue pikir I See You kan udah tuh jadi lagu MIKA yang megah dengan cara yang sederhana. Lalu muncullah Last Party untuk menggesernya...


Oke, seperti yang sempet gue bilang pas nge-review video klipnya, isi lagu ini bakal gue ceritain secara terpisah di postingan lain. Nah inilah postingan yang gue maksud. Kenapa gitu? Karena dari sebelum video klip lagu ini muncul, gue emang udah kepikiran untuk mereview dan membedah lagu demi lagu di album ini. Namun gue keburu ceritain isi 2 lagu awal yang udah ada video klipnya (Last Party dan Talk About You). Gue pikir, kalo Good Guys gue ceritain juga di review video klipnya, nanti gue nulis apa? Gitu...

Lagu Good Guy ini pertama kali diperdengarkan MIKA sebagai medley barengan Happy Ending di acara The Voice France kalo gag salah. Di acara itu, lirik lagu yang gue inget cuma pokoknya ada kata good guy-nya gitu deh. Nah, pertempuran hati terjadi begitu gue denger lagu di video klipnya. Gue pikir, kata good guys ada di verse pertama doang. Di verse kedua ada kata gay guys. Ternyata, kata gay guys ada di kedua verse-nya setelah gue pastikan dengan melihat liriknya di internet.

Setelah itu gue merasa kalo ini semacam lagu come out-nya MIKA gitu. Soalnya di verse ketiga, pas dia mengucapkan terima kasih ke sejumlah nama yang gue anggap mereka merupakan idolanya MIKA, terselip nama Kinsey. Seperti yang sudah banyak diketahui, terutama bagi orang-orang yang melek tentang gender dan seksualitas, nama Kinsey bukanlah nama yang asing lagi. Beliau adalah psikolog yang menciptakan skala untuk menentukan kecenderungan orientasi seksual seseorang. Please correct me if I'm wrong karena itu pengertian yang gue pahami selama ini.

Selain Kinsey, nama (David) Bowie dan (Andy) Warhol yang disebut juga memperkuat kesan kalo ini merupakan lagu come out-nya MIKA. Coba googling gih kenapa kedua nama itu memperkuat kesan tersebut, :)

Lagu ini menurut gue bertumpu pada gitar karena dari awal sampe abis, suara gitar terdengar lebih dominan daripada suara piano. Gue pun semacam tertarik sama additional vocalist yang nyanyiin bagian ini: If we are all in  the gutter/It doesn't change who we are/'Cause some of us in the gutter/Are looking up at the stars//

Petikan lirik di atas juga berisi semacam pesan semangat bagi orang-orang yang 'terpojok' identitas dirinya. Entah dari gender, orientasi seksual, maupun identitas masing-masing. Jadi meski lagi mepet banget di ujung, disemangatin kalo yang mepet banget di ujung itu biasanya bisa liatin bintang-bintang di langit.

Buat yang beli deluxe edition, terdapat bonus lagu ini dalam versi night time mix. Buat gue pribadi, lebih suka versi ini daripada yang aslinya entah kenapa. Kalo lo suka yang versi mana?

Sampe sekarang gue masih belom ngerti-ngerti banget sama makna dari lagu ini. Sejauh ini sih gue merasa kalo ini lagu tentang lakik alim yang diajak kawin lari sama ceweknya. Setelah si lakik setuju untuk kabur, akhirnya si cewek bilang, "Oh boy, you're the devil I found".

Entah kenapa tiap gue baca lirik di bagian chorus, segala hal kinky langsung melayang di kepala gue. Gagal paham dah sama otak. ._.

Musik di trek kelima NPIH ini sungguhlah keci. Namanya ge lagu pop ya bok. Pastilah enteng didengernya. Udah gitu ini bukan lagunya QUEEN yang perlu ngerutin jidat dulu supaya bisa ngerti maksud sang musisi bikin musik macem begono tuh apa. Suaranya MIKA juga rame di sini. Ada bagian di mana suaranya sungguh panas dan seksi menurut gue. Bagian mana? Yuk dengerin bareng gue kapan-kapan. ^^


Entah mengapa dari awal tahu judul album keempat MIKA, gue merasa album ini akan ada sedikit rasa relijius. Bener dong! Di lagu yang judulnya sama seperti judul albumnya ini MIKA seakan melakukan pengakuan dosa kepada seorang Romo. Melihat dari lirik di bait pertama baris keempat, MIKA nampaknya udah lama gag melakukan pengakuan dosa.

Secara keseluruhan, MIKA semacam bertanya gitu, ada gag tempat di surga buat dia yang menurutnya seorang pendosa yang udah parah banget gitu. Buat gue, lagu ini sungguhlah terasa relijiusnya. Macem lagu Demi Waktu dari band Ungu gitu.

Suara piano di lagu ini sungguh dominan sampe sanggup bikin gue pen tau nada apa yang dipake supaya bisa gue praktekin di aplikasi piano yang ada di laptop gue. Enak pisan.

Lucu nih kalo misalnya lagu ini dibawain sama MIKA dengan gaya gospel kek di lagu Somebody To Love-nya QUEEN. Ehe.

Berhubung video klip dari lagu ini belom gue review, jadi gue gag bakal masang video klipnya biar gue gag ter-distract. MUAHAHAHA~

Kalo biasanya jamaah LDR pada sering bilang, "Kita memang jauh, namun dipastikan kita akan selalu melihat bulan yang sama", MIKA nampaknya pengin bikin supaya penguasa siang gag jealous sama bulan. Orang mah liatin bulan, MIKA malah ngajakin liatin matahari bagi para jamaah LDR. Sakti banget dah pokoknya.

Masih rasa mabok cinta, namun kali ini mabok cinta bagi yang lagi LDR, MIKA menunjukan kalo ketika kita jatuh cinta dan menyayangi seseorang apapun bisa dilakukan. Seperti mantengin matahari, misalnya. Meski mata kebakar, gag pedulilah. Orang cinta kita ke seseorang yang nun jauh di sana itu buta. Gag perlu diliat-liat. Dirasain aja.

Di lagu ini juga, MIKA menjadikan cecintaan LDR terasa 'berfaedah' dengan menjadikan matahari sebagai perantara. Kalo bulan kan buat diliatin doang malem-malem abis itu ditinggal obo. Nah, dengan perumpamaan matahari, MIKA menampilkan kalo rasa cinta itu bisa 'ditransfer' bagi kesayangan yang nun jauh di sana lewat sinarnya. Anget luar dalem gitu lah. Jadi macem gag ada cerita hati mendingin karena yang disayang jaraknya jauh. Udah gitu, dengan matahari juga, menunjukan kalo sayang kita ke si dia diwakilin sama matahari. Kek, kita tetap beraktifitas seperti biasa dan meski jauh, kita tetap merasa dekat bagai ditemenin sama si kesayangan karena si matahari ini.

Dari segi musik sendiri, menurut gue MIKA bikin suara yang sanggup bikin lo goyang joged hore di siang maupun malam hari. Coba deh gih dengerin kalo penasaran mah. Udah gitu, cara MIKA nyanyiinnya pun asik tenan. Lo gag bakal kehabisan napas kalo lo memutuskan untuk joged-joged sambil nyanyiin lagu ini.


Okesip. Segini dulu part 2-nya. Selamat menunggu part 3. Hahaha...


Cheers! ^^

No comments:

Post a Comment