Saturday 23 January 2016

No Place in Heaven (Part 1)

Oke. Gue tau emang rasanya udah telat berbulan-bulan untuk review album terbaru MIKA yang keluar Juni 2015 lalu. Apalagi untuk ceritain kedodolan yang sempat dilakukan oleh teman gue yang juga penyayang MIKA. But I'll write it anyway since I don't have any particular thing to do on my semester break.

Gue pengin review album terbarunya lakik kesayangan dengan cara menceritakan per lagu. Mamam tuh 14 lagu kudu gue ceritain satu per satu. Selain itu, tentu gue pengin ceritain kedodolan yang terjadi akibat album ini. Maka dari itu, postingan kali ini bakal gue pisah jadi 3 bagian. Karena kan kalo dihajar dalam satu postingan nanti ngana pada jenuh toh?

Album No Place In Heaven (NPIH) ini bisa jadi hal kedua yang gue tunggu dengan eksaitid. Hal pertama tentu saja menunggu dilamar lalu diperistri oleh MIKA ato Gaspard Ulliel ato Theo Hutchcraft ato Rufus Taylor (anaknya Opa Roger Taylor). Tentu saja hal ini alami bagi para fans-nya MIKA. Perasaan yang gue rasakan pas nunggu kemaren adalah deg-degan. Kok? Iya, deg-degan karena takut sedi kalo ternyata albumnya sengaco dan/atau sedangdut The Origin of Love (TOOL) di 2012 lalu. Udah gitu aja.

Begitu albumnya keluar, gue dapet email dari official website-nya MIKA kalo albumnya dah dirilis di seluruh dunia dan dah bisa di-dowload di iTunes. Gembira dan penasaran, langsung lah gue berangkat ke Deezer demi untuk dengerin seluruh lagu di album NPIH. Namun sayang, saat itu Deezer kesayangan website-nya lagi down. :(

Namun gue cukup terhibur karena ternyata kita bisa dengerin preview lagu-lagunya kalo punya aplikasi iTunes di komputer. YAY!

Langsung dong gue klik link iTunes dari email yang dikirim sama website resminya MIKA. Lalu muncullah dengan serta merta tampilan yang seakan gue mau beli itu album. Saat itu juga langsung gue dengerin semua preview-nya. Dari dengerin preview itu, ada beberapa lagu yang nyantol dan style-nya mengingatkan gue pada lagu lain. Lagu yang mana aja? Nanti akan gue ceritakan pada waktu yang tepat...

Soal kedodolan. Mari sini mendekat. Akan gue ceritakan full with details.

Jadi hari itu adalah sehari sebelum puasa hari pertama. Gue free di siang hari karena mulai hari pertama bulan puasa, gue ditugasin untuk isi shift malem di kantor gue saat itu. Kebebasan di siang hari itu gue manfaatkan buat bayar pajak tahunan Mr. Bad Guy di Samsat Jakarta Barat. Pas perjalanan pulang dan gue baru memasuki Greenville, Veinal nelpon untuk ngajak main di rumahnya. Gue yang saat itu emang gag ada kerjaan lain selain nunggu jam masuk kantor akhirnya tancap gas menuju rumahnya.

Pas nyampe rumahnya dia, sekitar jam 12an saat itu, ternyata anaknya masih di luar rumah dong. Zzz... Gue wasap dan dia suru langsung masup ke kamarnya aja karena kuncinya dicantolin di luar. Yaudah dah gue masup dan rebah-rebah ucu di kasur sambil ngadem. Ahay! Mayanan kenak ademnya AC.

Gag berapa lama, kawan se-fandom-an pun pulang. Masuk kamarnya, ngobrol-ngobrol dikit, terus ganyem roti enak yang kata dia dibeli di kafe seorang chef terkenal. Abis itu gue pun langsung minta tolong dia buat buka laptop dia yang password-nya gue gag tau untuk nunjukkin preview lagu-lagu di album terbarunya MIKA dengan mengandalkan iTunes.

Kita dengerin deh itu bareng-bareng preview lagunya. Terus baru sampe setengah album, Veinal klik tombol beli di bawah thumbnail cover album NPIH. Sempet muncul kotak dialog yang memastikan apakah yakin mau beli albumnya sebanyak 2x. Kedua kotak dialog itu di-oke-in sama Veinal. Lalu kita pun nungguin itu album ter-download sempurna. Gue disampingnya cuma bisa gembira dalam hati karena setidaknya gue bisa numpang dengerin lagu-lagu di NPIH secara full sampe entah kapan website Deezer bisa diakses lagi.

Gag seberapa lama, tau-tau terjadilah percakapan ini:

"Anjir! Kok gue beli albumnya?!"

"Lah gue kira lu emang sengaja belinya?"

"Ini akun iTunes-nya masih pake yang punya bokap. Kartu kredit yang dipake juga punyanya bokap."

"Lah?"

"Gue gag sengaja..."

"..."

"Anjir..."
Setelah itu gue pun maki-maki dia karena dia bilang gag sengaja. Padahal sebelum akhirnya itu album mulai di-download, udah muncul kotak dialog sebanyak 2x untuk memastikan apakah yakin mau beli itu album. Ealah buuukkk...

Abis itu kami sempet adu jerit beberapa lama. Gue lupa apa yang kami saling jeritin karena gue yakin isinya pun gag penting. Tapi akhirnya adu jerit pun kelar karena album NPIH juga udah kelar di-download. Maka kami pun mulai mendengarkan semua lagunya secara seksama sambil sesekali berkomentar.

Nah, itulah kedodolan yang dilakukan oleh partner saya dalam ber-fangirling terhadap MIKA. Gapapa kelakuan random gitu, yang penting gue punya temen buat jerit-jerit sambil nyebut kalo lagi nontonin videoklip Rain.

Well, itu aja sih yang pengen gue ceritain untuk pembuka review lagu-lagunya MIKA di NPIH. Abis ini bakal gue post bagian 2 di mana gue akan mulae nge-review lagu-lagu di album tersebut. Stay tune dan keep smiling!


That's all, folks!

No comments:

Post a Comment