Showing posts with label My Story. Show all posts
Showing posts with label My Story. Show all posts

Sunday, 28 January 2018

Ibu Haryati dan YouTube Bersatu Tak Bisa Dikalahkan

Gue mager banget ini sebenernya nulis hahaha... Namun demi untuk target 4 posting per bulan, akhirnya gue mulai nulis postingan ini. Butuh durasi dari Jumat sore ampe Minggu sore dalam rangka mengumpulkan semangat dan mengenyahkan mager. Percayalah, I'm not proud of it.
 
Oh iya, gue memutuskan untuk gag jadi garap cerita gue tentang jadi volunteer buat pertunjukkan Perempuan Perempuan Chairil. Nanti aja gue post pas November, agar supaya kesannya flashback gitu. Untuk sementara, baca tulisan review gue yang udah naek di sini aja yak.

This week, I got wifi in my house. Seharusnya ini jadi pemicu semangat untuk nulis sih. Tapi, yah... *shrugs*

Sesungguhnya kenapa gue pen banget gawe adalah supaya gue bisa pasang wifi sehingga gue bisa bebas ngebokep di rumah. xD

No. Gag cuma itu kok (?). Pertama tentu saja untuk melancarkan hal tulis-menulis yang gue lakukan untuk blog ini. Kedua, untuk memperlancar nyokap yutuban.

Iya. Ibu Haryati hobi yutuban, sekarang. 8)

Monday, 8 January 2018

New Year, New Job, New Hope

SELAMAT TAHUN BARUUU!!!!!!
*tebar confetti*

Gue gag akan melanjutkan dengan berbagai semoga-semoga dan bullcraps yang biasa diucapkan atau dituliskan orang-orang pas tahun baru. Udah terlalu banyak yang bikin begituan. Gue gag mau ikut-ikutan.

Cut the crap, yes, I finally scored a job. YAY ME!

Wednesday, 8 November 2017

Oh Mother~

Postingan ketiga yang gue bikin dalam tiga hari berturut-turut!

Gue demen banget nih kalo lagi on fire dan penuh semangat hidup untuk nulis di blog. Seenggaknya blog gue gag jadi kek rumah hantu lagi. Sekalian gue memanfaatkan semangat menggebu-gebu ini untuk 'bayar hutang' selama gue nyuekin blog ini.

Kapan lagi bisa liat postingan blog gue yang di-publish sesering ini kan? Terakhir gue sering ngeblog itu tahun 2013. Entah kenapa di tahun itu gue bisa mencapai rekor 70an postingan dalam setahun. Mantep.

Pengen lagi gue bisa kek gitu. Memang agak telat kalo mau ngejer rekor di 2013 itu. Secara ini udah November. Kalo pun semangat gue ini bisa bikin gue nulis postingan minimal sehari satu, tetep gag kekejar 70an postingan. Enam puluh udah paling mentok, deh.

Well, postingan ini masih tentang keadaan mental gue dan apa aja yang gue alami selama nganggur. Jangan bosen dulu, ya. Gue janji ini postingan terakhir tentang hal itu. Jarang-jarang kan gue curhat sampe di tiga postingan berturut-turut? Ehehe...

Wednesday, 1 November 2017

"Pengangguran adalah Pekerjaan yang Paling Sibuk di Dunia..."

"...sebab, meski terlihat tidak mengerjakan apa-apa, nyatanya di kepala seorang pengangguran lebih sibuk berpuluh puluh puluh puluh kali lipat dari pada kepala seorang pekerja. Iya, di kepala seorang penganggur dia sibuk memikirkan apa yang akan dikerjakan. Sedangkan lihatlah di kepala seorang pekerja, paling-paling hanya memikirkan pekerjaannya semata. Jadi, jangan sekali-kali meremehkan para pengangguran."

Yak, barusan tadi adalah sepenggal monolog yang ada di naskah pementasan 'Zina' di Festival Teater Jakarta Selatan, 14 Agustus kemaren. Those weren't even my line; it's my lil' bro's who played as 'Orang Gila' on the gig.

Padahal pas latihan, gue adalah pemain yang paling sering lupa dialog sendiri; yang sebenernya gag panjang-panjang amat tapi baru lancar gue ucapin secara sempurna seminggu sebelom hari H. Ini dialog orang masih gue hapal ampe gue gag bisa tidur karena itu monolog terngiang-ngiang di kepala gue berontak untuk gue tulisin sebagai intro postingan ini.

Puji Tuhan yang terngiang-ngiang bukan pikiran negatip. Kalo iya, berati overthinking gue kumat. Kalo sampe itu yang terjadi, gue kudu siaga 1.

FYI, saat draft postingan ini gue mulai ketik di notes hape, adzan subuh baru aja selesai berkumandang. Yeah, sekitar jam 4an gitu lah gue memutuskan untuk mulai menuliskan postingan ini.

I'm not going to write about the play anyway even though it's still feel fresh kayak baru kemaren terjadi. What I'm going to write is the theme of the story.

Tuesday, 31 October 2017

Hamlelah, Sarjana!

Gue yakin gag cuma nyokap gue doang yang nungguin Sherly kelarin skripsi, sidang, lalu punya gelar di belakang nama. Kalian para viewers juga gue rasa penasaran, ini si Sherly ke mana kok belom ada postingan di blognya? Lulus gag nih si begeng?

Engga? Cuma nyokap gue doang? Yaudah deh gapapa. ._.

But I still want to brag. Bukan Sherly namanya kalo gag bragging.

Percayalah, perempuan dan laki-laki yang ngapit gue di foto ini adalah orangtua kandung gue. Not some random old people yang gue rekrut untuk dateng di wisudaan gue. Bukan, gue bukan anak pungut; don't be such an outrageous brats. xD

Friday, 24 February 2017

Dynamic Lovebirds: The News

Konspirasi manis yang gue dan Juragan lakukan dalam rangka memberi kejutan pada Tuanku sukses! Kesuksesannya bahkan sempat membuat gue khawatir Tuanku kenak serangan jantung atau stroke melihat ekspresinya setelah dicolek sama juragan yang diimaninya baru akan ditemui di hari Kamis. Syukurlah ternyata Tuanku masih sehat wal'afiat sampe gue anterin dia pulang keesokan paginya setelah hangout di rumahnya Juragan sepulang dari tkp kejutan. Iya, kami hangout semalam suntuk. Gag mau kalah sama pertunjukkan wayang kulit.

Pas masih di Melbourne, sambil merencanakan kejutan untuk Tuanku, Juragan bilang kalo Tuanku akan menemui orangtuanya Juragan kalo dia balik ke Jakarta. Karena kan menurut di cerita yang ini, Juragan penginnya serius dalam hal menjalani hubungan dengan Tuanku. Maka, for the sake of seriousness, Tuanku pun bilang ke Juragan kalo dia akan menemui orangtuanya Juragan sepulangnya dari Melbourne. Awalnya sih yang gue tangkep saat itu, untuk kenalan dan silaturahim aja. Tapi ternyata, bukan hanya dua hal itu yang dilakukan oleh Tuanku di satu malam setelah kejutan terjadi......

Tuesday, 14 February 2017

Dynamic Lovebirds: The Surprise

Gue selalu suka dengan ide kejutan. Dalam hidup, gue udah dua kali bikin kejutan buat orang. Satu gag gue sengaja, dan satunya lagi emang udah gue niatin nawaitu banget untuk gue lakukan. Keduanya memberikan satu outcome yang menyenangkan buat gue, yaitu: kebahagiaan.

Outcome tersebut berasal dari wajah dan aura bahagia yang gue lihat dan gue rasakan dari orang yang gue kasih kejutan. Mereka kek gag nyangka bisa mendapat sebuah kejutan dan ternyata itu kejutan datangnya dari gue. Gue kan anaknya emang suka ikut-ikutan; orang seneng ikut seneng, orang sedih ikut mewek, orang panik ikut parno. Nah, ketika melihat orang yang gue kasih kejutan shock dan seneng, maka ikutanlah gue seneng. Seneng karena kejutan gue berhasil dan gue bisa bikin seseorang jadi mendadak bahagia karena gue.

Udah lama gue gag bikin kejutan buat orang. Terakhir itu November 2011 pas kasih kejutan seorang gadis kesayangan pada ulang tahunnya yang ke-17. Makanya ketika Juragan yang lagi di Melbourne bilang dia mau kasih kejutan buat Tuanku dan minta bantuan gue untuk melaksanakannya, langsung aja gue mengiyakan. Seperti apa kejutannya? Cekidot!

Friday, 23 December 2016

Dynamic Lovebirds: *Not a Chapter*

Pengen lanjut cerita. Tapi 2 hari yang lalu laptop gue disita bokap karena gue bilang akan pending skripsi sehingga semester depan gue masih akan kuliah. Meh.

Wednesday, 14 December 2016

Dynamic Lovebirds: The Distance

Biasanya LDR dilakukan oleh sepasang kekasih. Atau kalo mau yang lebih serius, ya, sepasang suami istri gitu lah. Nah kalo yang bakal gue ceritain ini adalah dua orang yang menyamakan visi sentimental hanya beberapa jam sebelum salah satu dari mereka cabut ke benua lain. Begitu Juragan udah sampe di benua lain itu, gue dan terutama Juragan masih belum tau statusnya dia dengan Tuanku.

Di sini Tuanku pun sekali lagi melakukan confession. Kali ini dia melakukan confession hanya kepada Juragan. Dan pengakuannya kali ini sanggup bikin cengar cengir dengan emosi campur aduk. Memang apa sih isi confession-nya? Neh baca!

Monday, 12 December 2016

Dynamic Lovebirds: The Moves

Di bagian ini, Tuanku cuma punya beberapa jam untuk memastikan kalau Juragan berada di halaman buku yang sama dalam kisahnya dia. Seenggaknya itu sih inti yang gue tangkep pas tau kalo Tuanku 'ngapelin' Juragan. Gimana cerita ngapelnya? Sok langsung sosot!

Saturday, 10 December 2016

Dynamic Lovebirds: The Confession

Nah, inilah kelanjutan dari pertemuan kembali Tuanku dengan Juragan setelah sekian lama gag ketemu. Pertemuan terakhir mereka adalah di awal Januari 2014. Setelah itu Tuanku susah banget buat diajak hangout sama Abang dan Juragan karena kesibukannya. Sampe akhirnya pada suatu hari gue kasih tau Tuanku kalo Juragan minggu depan akan cabut ke Melbourne lalu seketika jadwalnya langsung kosong begitu saja, ketemu deh mereka! Ehehe...

Kalo yang ini adalah cerita tentang Tuanku yang confessed his feeling towards Juragan ke gue sampe akhirnya Juragan pun tahu kalau Tuanku menyukainya...

Thursday, 8 December 2016

Dynamic Lovebirds: The Meeting

Sebelum postingan ini dibuat, I used to feel paranoid about marriage, always loathed the idea of nikah muda, serta mengisi waktu luang dengan nyinyirin temen-temen seumuran gue yang pada married sekelar SMA atau sekelar wisuda. Buat gue, nikah itu ya kayak yang pernah gue ceritain di postingan ini; setelah guenya mapan, punya rumah sendiri, dan kelar S2. Tapi ada sebuah kisah dari 2 orang teman dekat gue --yang meski ampe sekarang gue masih gag yakin apakah ini nyata atau cuma fan fiction tentang Benedict Cumberbatch yang sering gue baca di Wattpad karena kek too good to be true-- yang membuat gue girang tak terperi when they told me that they're going to tie the knot merely in three weeks.

Sunday, 6 November 2016

Orang Miskin Sudah Boleh Sakit

Waktu gue kasih tau junior kesayangan tentang apa topik yang bakal gue tulis malam ini, dia cuma geleng-geleng kepala. Kok? Nih percakapan gue dan dia beberapa jam yang lalu:
Di: Mekdi, gag?
Me: Yuk! Gue sekalian mo nulis, nih.
Di: Buat Benefit?
Me: Bukan. Buat blog.
Di: Mo bikin tulisan tentang apa?
Me: Tentang BPJS.
Di: *hening*
Me: Naon?
Di: Abis foreplay lalu BPJS, ya. Hmm..
Me: *smiling smugly* 
Sebelum postingan ini ditulis, gue juga baru aja publishing sajak yang dibikin bareng dua junior gue lewat groupchat (bisa diliat di sini). Gue baru ngeh kenapa si junior tadi ampe geleng-geleng kepala sama topik yang mau gue tulis ini. Muehehe...

Monday, 10 October 2016

#SherlyWisuda2017

Yak, dan bulan September gue cuma posting 1 entri. xD

Haloh! Ini sudah masuk bulan Oktober dan 2 bulan lagi tahun 2016 akan berakhir. Anjir kenapa cepet banget sih. Perasaan baru kemaren gue diceburin sama temen-temen gue ke kolam air mancur di Taman Suropati pas ulang tahun.

Tapi yang terjadi bukan hanya sesuatu yang cepat. Sesuatu yang lama juga terjadi at current moment. Lama namun tidak terlalu lama kek datangnya jodoh gue adalah kelulusan gue. Hahah. Gue adalah last man standing dari angkatan gue di Teater Kinasih. Temen seangkatan gue udah pada lulus, and here I am still stuck in a bamboo-forest-alike college called IISIP.

Judul postingan ini sesuai dengan harapan dan target gue semester ini. Lulus dan diwisuda di tahun 2017. Semester Genap 2017 lebih tepatnya. Namun sebelum gue bisa lulus, tentu saja gue harus menghadapi boss terakhir yaitu SKRIPSI.

Friday, 24 June 2016

Nah, Ini Enak!

UAS sudah berlalu. Akhirnya otak gue vacant lagi untuk diajak mikir hal lain selain materi kuliah yang diujikan. Dan kebetulan sejak UAS dimulai, gue udah kepikiran beberapa tema untuk gue tulis dan gue posting di blog ini. Emang suka gag sopan otak gue nih kelakuannya. Pas lagi nganggur, digerakin buat mikir nyusun kata-kata untuk dijadikan sebuah postingan susah banget. Giliran otak lagi kudu difokusin untuk sesuatu yang sangat penting macem UAS, betebaran itu ide buat nulis.

Anyway, di postingan ini gue cuma ingin mengabarkan kalau ngayal babu gue sudah direalisasikan. Kalo di postingan ini gue masih belum mau kasih tahu nama untuk blog kuliner gue, sekarang lah akan gue ungkap nama blog hasil ngayal babu beberapa minggu belakangan ini.

Wednesday, 15 June 2016

Chasing Pavement

Gue termasuk pecinta jalan kaki. Meski kalo sekarang untuk jalan kaki kudu ada syarat dan ketentuan yang berlaku, tapi gue tetep suka jalan kaki. Kalo gue telusuri, ternyata kecintaan gue terhadap jalan kaki ini bermula sejak jaman SD.

Saat itu, gue kalo main kelamaan di sekolah kan suka ditinggal sama mobil jemputan. Untuk mencapai rumah, gue pun akhirnya memutuskan untuk jalan kaki. Gue lupa kenapa bisa memutuskan begitu. Apa karena gue gag ada uang buat bayar bus (pas SD gue emang gag dikasih uang jajan rutin) atau karena gue belom begitu jago naek bus.Yang jelas, jarak antara sekolah ke rumah gue itu ternyata gag wajar untuk dilalui sama anak kelas 3 SD dari keluarga kelas menengah di Jakarta.

Sekarang kalo mau jalan kaki kudu ada dorongan impulsif dari dalam diri alias mood dan/atau cuaca yang mendukung. Misalnya kalo disuruh ortu beli apaan gitu. Kalo gue lagi mood dan cuaca bagus (gag hujan dan matahari gag terlalu ceria penampakannya), sejauh apapun pasti akan gue tempuh dengan jalan kaki. Tapi kalo lagi gag ada mood sama sekali, meski jaraknya cuma kek selemparan batu, gue pasti bakal menempuhnya pake motor.

Thursday, 9 June 2016

Ngajal Baboe

Sherly kembali menjadi pengangguran lagi. Alasannya kali ini adalah, pen bantu nyokap yang udah mulae bikin kue. FYI, itu adalah alasan pencitraan. Alasan sebenarnya terlalu jahat untuk dipublish di blog. Gue gag mau terlihat jahat oleh terlalu banyak orang. Jadi kalo ada yang mau tau alasan sebenarnya kenapa gue resign dari kerjaan yang terakhir, yuk ketemu di warkop untuk rumpi cantik sambil ngopi.

Well, selama 2 minggu kembali menjadi pengangguran, kegiatan gue sekarang adalah kuliah, teateran, dan bantu nyokap bikin kue. Ada satu hal lagi yang pastinya gue lakukan setiap nganggur. Ngayal babu.

Nyeleneh memang. Tapi ngayal adalah salah satu hobi kesayangan gue. Dan berkat ngayal lah sebagian besar tulisan di blog ini bisa terjadi. Yang dikhayalin bermacam-macam. Kadang berfaedah tapi seringnya yang gag berfaedah. Haha..

Belakangan ini gue lagi suka ngayal jadi food blogger. Nama blog buat hal tersebut udah ada. Tapi gag mau gue sebut di marih biar gag dicatut orang. Namun udah ada beberapa temen yang gue kasih tahu sih. Pokoknya kalo di kemudian hari ada food blog yang pake nama yang gue siapin, gue tau mana aja suspect-nya. Muehehe...

Monday, 30 May 2016

23: Tentang Jodoh

Setelah kemarin-kemarin gue ngomongin kedewasaan dan kesehatan, kali ini gue pengen ngomongin soal jodoh. Iya memang gue pernah bilang kalo udah gag ngoyo lagi soal yang namanya punya pasangan. Tapi sebuah kejadian, yang menurut gue, lucu membuat gue ingin mengakhiri bulan Mei dengan postingan tentang jodoh.

Begini ceritanya...

Wednesday, 18 May 2016

23: Tentang Kesehatan

Waktu bilangan usia gue dalam bahasa Inggris masih ada kata 'teen' di belakangnya (thirteen sampe nineteen), gue gag begitu peduli sama gangguan kesehatan yang dialami orangtua gue. Gue merasanya penyakit macem kolesterol, diabetes, dan darah tinggi cuma bakal dialami mereka-mereka yang seusia orangtua gue. Lalu ketika gue akhirnya berada di usia yang kalo kata orang-orang merupakan fase dewasa, barulah gue sedikit kepikiran sama tiga penyakit yang gue sebutin di atas.

23: Tentang Menjadi Orang Dewasa

Mei ini adalah bulan ketiga gue berada di usia ke dua puluh tiga. Berada di nominal usia ini bikin gue merasa kek, "Damn! Dua tiga banget nih? Buset," dan, "Anjir, gue udah dua tiga, belom lulus, dan masih jadi beban orang tua." Yawla...