Menjelang UAN kemarin, saya sering mendapatkan soal-soal sosiologi untuk latihan yang berbunyi seperti ini, “Anna sering pulang larut malam. Karena itu dia digosipkan sebagai wanita nakal oleh tetangganya.”. Lalu sayapun bertanya pada guru, mengapa hanya perempuan saja yang kalau pulang malam digosipkan? Mengapa laki-laki tidak? Kata guru saya, memang sudah seharusnya begitu.
Sebenarnya kata-katanya mau saya debat. Tapi mengingat posisi saya sebagai murid yang sedang berada di ambang akhir masa sekolah, mau tak mau harus saya pendam hasrat untuk mendebat. Daripada tiba-tiba dikeluarkan dengan alasan berperilaku tidak sopan. :D
Entah karena masyarakat di Indonesia terkenal akan keramahan dan ‘perhatiannya’ terhadap tetangga mereka atau memang mereka enggak punya kerjaan, tapi soal Sosiologi semacam itu bikin ganggu pikiran saya. Mengapa hanya perempuan yang diperlakukan seperti itu? Tanpa tahu apa yang si perempuan kerjakan sampai dia harus pulang larut malam. Bagaimana dengan laki-laki? Yah, seperti jawaban guru Sosiologi saya tadi, “sudah seharusnya seperti itu.”.
Menurut saya, jawaban seperti “sudah seharusnya begitu” terdengar tidak asik di telinga saya. Bagaimana jika Anna pulang larut malam karena pekerjaan menuntutnya untuk pulang larut? Bagaimana kalau pekerjaan itu bukanlah pekerjaan yang menimbulkan stigma negative bagi masyarakat seperti pelayan di bar tetapi dia bekerja shift malam sebagai kasir di sebuah minimarket? Sedangkan bagaimana dengan laki-laki yang sering pulang larut malam untuk pekerjaan yang bagi masyarakat kebanyakan tergolong ‘tidak baik’? Berarti enak sekali ya jadi laki-laki, bisa pulang larut malam apapun pekerjaannya. Hehe..
Harusnya ada yang namanya asas praduga tak bersalah juga dalam kehidupan bermasyarakat dan bertetangga. Bisa, kan, sekali waktu ngobrol-ngobrol sama Anna apa sih pekerjaannya sampai dia harus pulang larut malam? Atau mungkin memang karena masyarakat kita kebanyakan nonton infotainment (sok) investigasi, makanya lebih suka cari tahu sendiri ke sumber-sumber yang belom pasti kebenarannya. Padahal kan lebih asik nanya langsung ke yang bersangkutan, ya kan? :D
No comments:
Post a Comment